Selasa, 24 September 2013

Ketika Cinta

Ketika cinta mekar dalam jiwa
ku yakin hati ini akan luluh dalam penghambaan

Ketika wangi cinta tercium hidungku
ku yakin nafas ini akan mengalunkan dzikir

ketika cinta mengalir dalam darahku
ku yakin selaksa tabir pembatasku musnah.

Cinta memang indah
dialah yang menghapus penatnya senja
digantinya dengan indahnya malam
dialah yang menyapu derasnya hujan
digantikannya dengan pelangi

Ya Allah.. Ridhailah..
Tempatkan cintaku dan cinta saudaraku ini
pada tempat yang semestinya

Tuntunlah kami kejalan surga-Mu
yang penuh dengan kebahagiaan abadi
bersama dengan kekasih-Mu. Aamiin.

Lautan Cinta Tak Bergeming

Dalam kesendirian
aku berdiam menjaring kebisuan
ditengah hari yang ku terjang di laut pasang
ubur-ubur menari menemani
mengiringi melawan arus riak dan gelombang

Aku berjalan kedepan
ketengah..
semakin ke tengah
lebih dalam
semakin dalam

Menghinggapi air sebatas leher,
ada yang lain

Aneh
kaku
dingin

Tak sehangat aku yang dulu
kini serasa menjerat
ouh, aku sulit bernafas

Seketika gelombang pun datang
aku semakin tak bisa menahan
kakiku tak terjejal
aku limbung,
tenggelam!

Aku tersadar!

Ternyata aku masih tetap sendiri
tapi tak benar bila ku sendiri
kusesali ini

Sungguh berdosanya
hampir saja kupungkiri ada-Nya disini
yang tetap setia mangawasi
menghujani dengan cinta
memberikan perlindungan

Aku hampir lupa akan adanya daratan
tuk menepikan cinta ini

Aku terlalu tergoda akan indahnya,
riak gelombang arus lautan
aku tertawan pada bayangan
padahal ia hanya semu
bagi pandangan
apalagi mataku

Kekuatan cinta-Nya Maha Dahsyat
Mengiring tubuhku pada cahaya
dengan ringan mengantarkan
penuh kelembutan

Aku terbawa arus ke tepian,
Dia memberiku kesempatan
Akhirnya aku terselamatkan

Terlepas dari cengkraman
Dari lautan cinta yangg tak bergeming

|Banda Aceh. 31 Juli 2009, 13:45 |

Karena Cinta Bukanlah Dosa

Aku mencintaimu seperti diriku

Tanpa haru yang menderu
Tanpa hati yang mematri
Tanpa asa yang bersemi

Aku mencintaimu semampu diriku

Tanpa kehadiranmu
Tanpa pujian
Tanpa bersentuhan
Tanpa berpelukan

Aku mencintaimu sebanyak langkahku
Tanpa untaian kata cinta
Tanpa hasrat yang menggebu
Tanpa pandangan mata
Tanpa keberadaan,
yang berpadu

Hanya bayangan hatiku,
dan hatimu yang menyatu
Hanya lewat hati kita yang bicara

Karena cinta bukanlah dosa
Tetapi cinta adalah kejujuran jiwa

Hingga sampai nanti,
Ia akan indah tumbuh bermekaran
Ditempat yang semestinya

Dalam taman cinta,
Dengan Ridha Sang Ilahi
Indah pada waktunya

Dear, Always Here For You

Jika lelah itu menghampiri ragamu
Izinkan aku tuk menyudahinya

Andaikan hatimu terluka
Biarkanlah aku tuk merawatnya,
menyembuhkannya

Jika jiwamu ingin berkeluh kesah
Sekiranya luahkanlah kepadaku
Ceritakanlah

Dan bila kau merasa sendiri
Maka ingatlah aku
Aku ada disini
Untukmu

Aku yang akan tetap siap sedia,
Bila kapan pun kau mau, membutuhkanku
Aku kan selalu ada untukmu

Dear, always here for you
In your life, although
Not in your heart

10 Cara Untuk Mencintai Diri Sendiri



1.    Bencilah dosamu, tapi jangan pernah membenci dirimu.
2.    Cepatlah untuk menyesali kesalahan.
3.    Apabila Allah SWT memberimu pencerahan (hidayah), berjalanlah didalam pencerahan (hidayah) Nya itu.
4.    Berhentilah mengatakan hal-hal yang buruk tentang dirimu sendiri. Allah SWT mencintaimu dan tidaklah benar jika kamu membenci sesuatu yang Allah cintai. Sesungguhnya Allah SWT mempunyai rancangan-rancangan yang indah bagimu, jika kamu berbicara secara negatif mengenai masa depanmu sendiri, berarti kamu telah melangkahi dan melawan ketentuanNya.
5.    Janganlah takut untuk mengaku bahwa kamu telah berbuat kesalahan, tapi janganlah selalu berprasangka bahwa kamulah yang salah setiap saat ketika ada hal yang tidak benar terjadi.
6.    Jangan terlalu memikirkan apa yang sudah kamu lakukan, baik yang benar maupun yang salah. Baik masa lalu maupun masa yang akan datang. Itu sama dengan memikirkan diri sendiri secara terus menerus! Pusatkanlah pikiranmu dan serahkan segalanya kepadaNya!
7.    Jagalah dirimu sendiri, rawatlah fisikmu. Manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya apa yang  telah Allah SWT berikan padamu, itu adalah amanah. Tugasmu menjaga dan merawatnya, tapi janganlah membuang waktumu dan hanya terobsesi dengan penampilanmu saja.
8.    Janganlah berhenti untuk belajar. Dan jangan sampai pula ilmu itu membuat kamu sombong. Allah SWT memandangmu bukan karena apa yang ada di dalam kepalamu, baik kecerdasan maupun kepintaranmu. Melainkan apa yang ada di dalam hatimu.
9.    Sadarilah bahwa setiap talenta, potensi dan kemampuanmu adalah anugerah dariNya, dan itu semua bukanlah sesuatu yang kamu ciptakan sendiri; jangan pernah merendahkan orang lain yang tidak sanggup melakukan apa yang kamu dapat lakukan.
10.    Janganlah kamu meremehkan dan merendahkan kelemahan-kelemahan serta kekurangan dirimu sendiri. Hal tersebut akan mempengaruhi pikirannmu untuk berpikir negatif. Berpikirlah positif, bangun dan bentuklah. Karena, merekalah jualah yang memiliki peran membuat dan menjadikanmu tetap bergantung pada Allah SWT.

Kerinduan

Engkau laksana telaga
Air mataku tumpah tak terkira
Memendam rindu tiada tara
Tak kusangka betapa aku tersiksa

Ketika belahan jiwa tiada di depan mata
Badai itu mencabik-cabik kita
Menghempas, menusuk dan menorehkan luka
Kadang aku menjadi gelombang yang murka
Saking nyerinya, saking aku tak kuasa

Namun kau laksana baja
Tak bergeming dengan segala murka
Kau bahkan laksana telaga
Meneduhkan, menyirami jiwa yang dahaga

Dirimu yang bagaikan baja
Dirimu yang bagaikan telaga
Membuat semua badai reda
Membuat rindu dan cinta, selalu ada

Kupersembahkan bagimu, pasangan sayapku
Dengan segala rindu dan cinta

Cinta

Cinta.
Ketika diri tertunduk di atas sajadah.
Ketika diri membiarkan hati menangis.
Ketika jiwa bertanya-tanya.

Kutemukan, bahwa..

Cinta.
Adalah Cahaya.
Cahaya yang sinarnya selalu menerangi.
Menyejukkan, dan mencerahkan.
Sang pencinta dan yang dicinta.

Ia menyelamatkan
Memuliakan.
Cinta.

Senin, 16 September 2013

Penerang Hati

Mencinta Mu tenangkan jiwa
Merindu Mu hatiku selalu
Hanya diri Mu satu cintaku

Takkan mampu ku jauh dari Mu
Satu nafas ku harap Kau ada
Hanya pada Mu Tuhan ku rayu

Ku akan mencinta Mu
Selalu merindu Mu seluruh jiwaku
Kau terangi aku

Engkau penjaga hatiku
Pendamping jiwaku
Cerahkan cintaku
Cinta yang abadi

Jangan pernah kau menjauh
Ku akan mencinta Mu
Selalu merindu Mu seluruh jiwaku
Kau terangi aku

Engkau penjaga hatiku
Pendamping jiwaku
Cerahkan cintaku
Cinta yang abadi

Dalam Keheningan Jiwa

Hening.
Berdiam sejenak.
Dalam kesendirian.
Mencoba meramaikan diri.
Meskipun begitu, tetap saja.
dalam keramaian pun,
ku merasa sepi.

Ku merasakan.
Ada yang tlah hilang.
Menjauh pergi.
Tak ada lagi.
Di jiwa ini.
Dihati ini.

Hampa.
Mati.

Tuhan, Hidupkan.
Mohon kirimkanlah aku.
Yang terbaik disisimu.
Pilihan terbaikmu.
Dalam hidupku.

Tuk menjawab segala tanya.
Dalam hati, maupun di jiwa.

Masih adakah kiranya.
seseorang yang sudi menemani.
bersama merajut hari-hari indah.
menghapus segala gundah gelisah.
dari keruhnya wajahku.

Yang mengobati duka lara.
lalu menggantinya dengan suka cita.
sedia mendengarkan keluh-kesah.
kisah dihari-hariku.

Ia adalah teman.
Ia adalah sahabat.
Pendamping hidupku kelak.
Melalui ibadah cita dan cinta.
Dalam menuju rumah cintamu.

Berkahilah. Ridhailah.
Dengan kecintaan kami padaMu.
Ya Allah, Yang Maha Cinta.

Dunia Kita Bumi Cinta



Kita memiliki banyak dunia. 
Begitu pula kau dan aku. 

Aku memiliki duniaku sendiri, 
dan kau pun memiliki duniamu sendiri. 

Namun kita, kau dan aku. 
Jangan pernah lupa pada keberadaaan kita.
Pada satu tempat yang sama, 
menjejaki tanah yang sama.

Yaitu bumi, yang satu.
Bumi cinta, Bumi Allah.

Meskipun kita, kau dan aku berbeda,
hampir di segala dan setiap hal.

Kita adalah satu,
satu dalam cinta.
Cinta PadaNya.

Cinta Untukmu

Kau adalah matahariku.
Pengendali setiap rasa yang ada dihatiku.
kau laksana bulan yang selalu memancarkan
sinaran cahaya di malamku yang terkadang gelap.
kau ibarat bintang yang selalu menemani.
Dikala jiwaku risau gelisah.

Duhai Cinta, kekasihku.
kau ada disetiap debaran jantungku yang berdetak.
kau ada disetiap getaran hatiku, rinduku padamu.
Ia ada disetiap aliran darahku.

Kan ku jaga cintamu.
Ia tetapkan aman bernaung dalam jiwaku.
Percayalah, cinta ini hanya ada untuk mu.

CintaMu Adalah Kekuatanku

Saat aku di landa duka.
hanya diriMu yang mampu.
Mengubah ku menjadi suka.

Sungguh,
CintaMu Adalah Kekuatanku.

Saat aku di hinggapi derita.
Hanya dirimu yang mampu.
Membuatku kembali bahagia.

Sungguh,
CintaMu Adalah Kekuatanku.

Rindu akan belain cinta dan kasih sayangMu,
Mengalahkan segalanya yang ada didunia ini.

Engkau selalu sudi menemani hariku.
Engkau senantiasa meraihku dalam pangkuanmu.
dan membentangkan tanganmu untuk menerima cintaku.


Sungguh,
CintaMu Adalah Kekuatanku.

Terima kasih Ya Allah.
Engkaulah yang tercinta.
Dari apa yang ku cinta.
Cukuplah Engkau bagiku.

Karena Hanya Kamu

Karenanya, menguras airmata
Cinta dan cemburu adalah kenikmatan
Selaksa rindu mengiringku padamu

Pertemuanku denganmu adalah kemulian
Kesetiaanmu lah yang telah menjagaku
Menghapus seluruh duka dari dalam hati

Bila nanti pun aku telah tiada
Kau yang menjadi wujudku

Selamanya aku akan hidup dalam dirimu
Karena hanya kamu
Kini hanya kamu

Kehidupanku kini hanya kamu seorang
Ketenanganku jua, deritaku jua

Apakah kau tidak mendengarku
Mengapa aku menangis

Saat ini masih juga
Bagaimana ini bisa terjadi

Semoga kau datang seperti doaku
Karena kau adalah ketenanganku
Dan kau adalah doaku

Tunjukan padaku kebaikanmu

Lemparlah pandanganmu ke arahku

Rabu, 04 September 2013

IBU

Ibu.. Menjadi ibu. Adalah mimpi yang dilatih dengan kerinduan dan cinta.
Seruak cita itu adalah fithrah paling indah yang dikaruniakan Allah.
Kecenderungan, rasa, dan kemuliaan.

Ibu.. Atau apapun kita memanggilnya, mulia dengan telapak kaki perjuangan.
Karena tak seorang pria pun, memiliki kedudukan ini: Syurga di telapak kaki.
Tak satu pria pun. Demi Allah, tak satu pria pun.

Ibu.. Panggilan yang begitu menggetarkan membiru haru,
Menggemakan rasa terdalam di dalam diri setiap wanita.
Selalu dan senantiasa, ada nuansa, cita, imaji, dan gairah.
Setiap kali kata-kata itu diteriakkan oleh sosok-sosok mungil.
Yang menyambut kehadirannya.

Ibu.. Ini kata tentang penegasan madrasah agung.
Tempat mempertanyakan semesta dengan bahasa paling akrab,
Harapan paling memuncak, dan keingintahuan paling dalam.
Dermaga pengaduan paling luas saat mereka teraniaya,
Belai paling menentramkan saat mereka merasa gelisah,
Dan dekapan paling aman saat mereka merasa takut.

Ibu.. Perpustakaan paling lengkap, kelas paling nyaman, lapangan paling lapang,
Tak pernah ia bisa digantikan oleh gedung-gedung mewah lagi megah tak bernyawa.

Ibu.. Panggilan yang meneguhkan status kemanusiaan dan kehormatan.
Ibumu,  di sebut tiga kali didepan, barulah ayahmu menyusul kemudian.
Begitulah Rasulullah SAW menegaskan.

Ibu.. Ia juga panggilan yang membawa makna perjuangan.
Pegalnya membawa kandungan, susahnya posisi di pembaringan,
Dan sakitnya melahirkan. Tapi ia juga tersenyum dengan manis.
Saat mendengar tangis si kecil pecah membahana. Bahagia.

Ibu.. Mungkin memang tak sesederhana itu. Karena posisi ibu adalah anugerah.
Yang dengan keimanan pun bukan jaminan Allah pasti mengkaruniakannya.
Persis sebagaimana Bunda ‘Aisyah, Hafshah, Zainab binti Jahsy, dan lainnya.
Atau, terkadang menjadi penantian panjang, kegelisahan, kecemasan, dan seterusnya.

Jika panggilan itu tak segera hadir, itu adalah ujian dari Allah.
Lalu kemudian Allah menjawab diantara do’a hamba-Nya.
Istri Nabi Ibrahim dengan si shalih Ishaq, istri ‘Imran dengan si suci Maryam,
dan istri Nabi Zakariya dengan si ‘alim Yahya.

Setelah penantian panjang,
Do’a yang menghiba, dan rasa yang sembilu.
Allah menghadirkannya.

Ibu.. Menjadi ibu hakiki, yang melahirkan ataupun tidak, setelah ikhtiar yang paling gigih,
do'a yang paling tulus, dan tawakkal paling pasrah, adalah kemuliaan tanpa berkurang sedikitpun.
Tidak sedikitpun. Semuanya mulia.

Ibu.. Ya, Ibu.. Melodi paling harmoni yang menggemakan jagad raya.
Dengan cinta kasihnya. Dengan hidupnya. Dengan jihad agungnya.

Menjemput Pagi

Kuingin pagi segera datang
Datanglah pagi, tinggalkan malam yang sakit

Rembulan merangkak pergi
Datanglah pagi meski kau tak menjanjikan asa.

Rembulan kembali hadir
Datanglah malam,
Meski kau mengendap-endap
dengan segala kesamaran

Lagi-lagi, bulan mulai separuh
Datanglah pagi meski kau tak menjanjikan harapan

Fajar mulai tenggelam
Datanglah malam, meski dengan segala siksamu
Dan malam merangkak pilu menjemput fajar