Sabtu, 14 Desember 2013

Baiti Jannati, Rumahku Syurgaku



Bagiku rumah kita adalah syurga. 
Tempat yang paling kau rindukan, aku rindukan, ketika kita berjauhan, 
tanpa terlihat mata tapi terhubung dengan hati dan rasa.

Bagiku, rumah kita adalah syurga. 

Senantiasa mengingatnya tuk segera pulang 
dan segera tuk kembali dibawah naungan cintanya, 
menciptakan segala rasa yang tercipta, 
yang nyata manis dan keindahannya.

Bagiku, rumah kita adalah syurga.

Tempat kediaman yang mendamaikan dan menyejukkan hati (ruh) maupun raga (jasad) kita. 
Tempat kita kembali, dari segala kepenatan, keletihan, kelelahan, dan kejenuhan dunia.

Bagiku, rumah kita adalah syurga. 

Aku ingin menjadikannya syurga, syurga bagimu, juga bagiku. 
Dan engkau, jalan bagiku menuju syurga itu, syurga dunia dan syurga akhirat. 
Maka berjalanlah, bimbinglah kejalan-Nya, dijalan kebenaran, 
dijalan kebaikan, Jalan cinta-Nya.

Yang Terbaik

Siapapun berhak mendapatkan yang terbaik, bagi dan untuk hidupnya. Tanpa terkecuali. 
Dan berubahlah, ubahlah jika itu membawamu pada kebaikan-kebaikan, yang mengalirkan kebaikan pula hingga ke Akhirat, tanpa berkesudahan. (Rauzatul Jamal).

Semangat Hidupku

Dalam takdir cinta, Dari yang Maha Kuasa. Dalam perjalanan, 
dibawah naungan, dari yang Maha Kuasa, ke langit Syurga. 
Bila cinta bersemayam, terjawablah semua harap yang kulantunkan, 
bersama dalam Ridha-Nya.

Thanks for everything. 

Tak akan pernah mampu dan cukup tuk membalasnya.
Semangat hidupku, segalanya menjadi sempurna dengan kasihmu.

#Mamak #Bapak #Love.


11-12-2013

11-12-2013.

Tahun lalu, dibulan Desember juga.
Pernah ada harap tuk meng-istimewakan beberapa tanggal yang menurutku adalah "cantik".
Termasuk tanggal ini, 11-12-13. 


Dan hari ini, atas keizinan-Nya, tercapailah harap dan pinta yang pernah kulantunkan.
Alhamdulillah, kesyukuran ini, tetaplah tersemai, tertanam, dan tumbuh dengan subur didalam hati.
Aamiin Allahumma Aamiin.

Pertama dan Terakhir

Menjadi yang pertama, dan yang terakhir.. 
Memang selalu mendebarkan.. 

Ada rasa yang tak biasa disana, 
yang hanya bisa dirasa oleh hati, 
dengan kesungguhan dan penghayatan dijiwa..

Dan, Bismillah..
Mengatur langkah..
Melangkah menujumu..


Karena-Nya

Karena kita, masih disini.
Berada disini.

Diatas hamparan Bumi-Nya.
Dibawah naungan Langit-Nya.

Kemanapun, tujuan kita sama.
Baik datang, pulang, dan pergi.
Karena-Nya. Karena-Nya.

Cinta Itu Sederhana, Bersamamu Adalah Sempurna

Aku mengerti, lebih dari mengetahui bagaimana rasanya. 
Karena aku dibesarkan bukan dengan kemewahan, 
bukan pula dengan pemenuhan segala harta benda.

Aku dibesarkan dalam kesulitan, yang di mudah-mudahkan. 

Dalam penantian, menunggu waktu dikabulkan satu permintaan dan harapan.
Dalam kesederhanaan, yang membahagiakan. Dalam airmata keharuan.
Dengan segenap kasih sayang, sepenuh cinta dan kerinduan.

Sehingga aku mampu berdiri tegak, setelah berkali-kali jatuh.
Mampu tersenyum dan tertawa, meski rasanya hati bergemuruh bagaikan langit runtuh.
Mampu bertahan meskipun seringkali di abaikan. Bisa menghargai walaupun diacuhkan bahkan dihina.
Bisa tetap memaafkan walaupun itu menyakitkan. Melupakan segala amarah dan rasa gila hormat.

"Setiap apa yang terjadi, yang berlaku. Biarlah yang baik-baik saja dari kita, dan yang buruk-buruk itu biarlah dari orang lain, jangan pernah dari kita. Jangan membalas yang buruk, balaslah dia dengan kebaikan. Maka kebaikan itu yang akan terus mengalir disepanjang hidupmu".

Begitulah aku ditempa, mereka memberikan pembelajaran yang tak akan pernah bisa didapatkan pada Universitas manapun. Sesuatu yang berharga, yang tak bisa dibandingkan dengan pelajaran manapun. Mereka, adalah guru besar. Dalam Universitas kehidupan ku.

Cinta itu sederhana, bersamamu adalah sempurna. Karena tanpamu, itulah kemiskinan dan penderitaan hidup. Tanpamu, tak akan pernah ada cerita, dan cacatlah seluruh alur kehidupan ini.

Alhamdulillah. Semoga Allah senantiasa melingkupinya dan menaunginya dengan penuh cinta,rahmat, dan keberkahan disepanjang usianya, serta diampuni segala dosa. Aamiin Allahumma Aamiin.

#Desember #Penuh #Cinta.
#Mamak #Bapak, #CutBang, #Love.


Bersamamu, Menatap Langit Cinta

Menatap langit yang sama, menjejak bumi yang sama.
Rinai hujan tertawakan segenggam asa yang kita punya.
Azzam dihati, terlanjur kokoh tuk terbalik, jatuh terjungkal.
Terlampau tegak bak karang tinggi nan menjulang.

Bersamamu, Adalah sebuah perjalanan di alam kerinduan.
Bersamamu, Adalah sebuah kenangan yang menggembirakan.


Pahit Manisnya Kehidupan

Kadang pahit, kadang manis, begitulah kehidupan.

Pahit, terkadang ia harus ditelan karena ia adalah obat. 

Obat bagi tubuh (badaniah) dan jiwa (ruhiyah). 
Dan manis, terkadang harus membuangnya.
Karena ia adalah racun bagi tubuh juga bagi jiwa.

Tubuh yang sakit, jiwa yang sakit,

cenderung tak bisa dengan sempurna ketika berhadapan dengan-Nya. 
Maka jagalah sehat, sebelum ia sakit.


Kekurangan dan Kesalahan Kita

Kekurangan dan kesalahan kita adalah, kita masih kurang yakin dan kurang bersungguh-sungguh. Percayalah, tanpa keyakinan, tanpa kesungguhan, maka segalanya akan terasa tawar dan hampa.

Tiada makna yang didapat, tidak sedikitpun tanpa kita mampu dan mau menghargainya.
Menetapkan, meski sudah ditetapkan. Jangan terburu-buru, apalagi oleh waktu.
Jangan pernah menghindari, apalagi lari dari realitas yang tlah tercipta.

Kun Fa Yakun, dan terimalah dengan lapang dada.
Sesungguhnya yang shabar dan yang bersyukur itu, akan Allah tambahkan Nikmat-Nya.
Dan dijadikan pula kekasih-Nya. Nikmat apalagi?? Sungguh, Allah bersama kita.

Innallaha 'Ala Kulli Syai-in Qadir.
Allah maha berkehendak atas segala sesuatu.


Kehilangan Waktu

Kehilangan waktu itu lebih susah dari kematian, karena kehilangan waktu membuatmu jauh dari Allah dan Hari Akhir, sementara kematian membuatmu jauh dari kehidupan dunia dan penghuninya saja. (Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah).

Dan mulai merasa kehilanganmu, waktu meninggalkan tanpa menunggu.

Ketika menunggumu, kenapa begitu lama?? sedangkan ketika aku mulai terburu, begitu sedikit waktumu. Kegelisahan pun mulai mendekap, kala persiapan kian mendekat namun tak kunjung siap.

Ya Allah, peluk aku.
Lebih erat, lebih dekat.

Jangan biarkan ku melemah dan terjatuh.
Engkau sebaik-baik perlindungan dan pertolongan.
Beri aku waktu, masa kini dan dan nanti.
Mudahkanlah segalanya. Aamiin.