Sabtu, 25 Januari 2014

Pertemuan

Nikmat apa lagi?????? :')
Dipertemukan dengan yang dicintai dan mencintai.
Selain darinya, tak ada yang lebih dinanti lagi, tak ada.
Jalinan pun semakin kuat mengikat mahabbah, dihati.
Alhamdulillah wa syukurillah.

♥♡♥Uhibbuki Fillah♥♡♥

Kehidupan Hati

"Kehidupan hati, adalah sumber dari segala kebaikan. Kematian hati, adalah sumber dari segala keburukan. Hati tidak bisa hidup dan sehat, kecuali dengan menjadikan ALLah Subhanahu Wa Ta'ala, sebagai Rabbnya, tujuan hidupnya, dan sesuatu yang paling dicintainya." (Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah).

Adalah sebuah pertanyaan, bila "Lupa" itu merupakan bagian dari nikmat ALLah, apakah "Lupa" termasuk tanda-tanda matinya hati dan tumpulnya pikiran?? Wallahu'alam.

Kelembutan

Kelembutan bukanlah kelemahan, justru disitulah terdapat rahiim, terciptanya kekuatan dan kasih sayang, serta melahirkan kecintaan bagi yang beruntung, beruntung dapat merasakan kelembutannya, dan lebih lagi bila dapat memilikinya.

Allah menyukai, mencintai kelembutan. Apalagi anak-anak manusia, pastilah luluh karenanya. Tak ada yang bisa menyangkal, tak ada yang bisa menolaknya. Karena siapapun menyukai, mencintai kelembutan. Tak ada yang benar-benar mampu menghindar, Menghindari segala kelembutan.

Berlaku lembutlah, apapun keadaannya. Rabbuna ma'ana. Insya allah.

Pada Masanya, Kita Adalah Sama

Secantik, setampan, sepintar, secerdas, sehebat, sesehat apapun anda sekarang, yang namun ketika tua kita pada masanya, semua adalah sama. Sama-sama tua. Kulit keriput, gigi ompong, mata rabun, pikun, berjalan tertatih-tatih, dan tak bisa dipungkiri penyakit pun dengan setianya menggerogoti tubuh.

Syukuri wahai diri, keadaanmu kini, hari ini. Dengan senantiasa menjaganya, merawatnya, mencukupi kebutuhan diri, baik tubuh maupun ruhiyah. Ketika kita bersyukur, bershabar menjalani dan menghadapi apapun yang terjadi, bagaimanapun keadaannya. Insya Allah, segalanya akan Allah mudahkan, Allah tambahkan lagi nikmat dan rahmat-Nya. Tiada yang melebihi atas kuasa-Nya, dalam kehidupan ini, Hanya Allah saja. Bi Iznillah.

Perjalanan Hidup

Dalam hidup ini, semuanya tergantung pada apa yang menjadi pilihan kita, apa yang kita yakinkan, dan apa yang meyakinkan kita. Bagaimana cara kita memilih,menentukan pilihan. Mau yang baik ataukah buruk, benar ataukah salah, halal ataukah haram. Semuanya berawal dan berakhir dari kita. Dari kita untuk kita, bukan yang lain.

Perjalanan masih terasa sangat panjang, Namun dekapan kematianpun terasa semakin mendekat. Nafas di ujung helaan, tersendat-sendat, terputus-putus. Adalah pilihan menikmatinya, menerimanya. Menjadikannya nikmat, dalam mengingat sehat sebelum sakit, lapang sebelum sempit. Lebih mendekat, lebih mengingat-Nya. Allah, Rabbuna Ma'anaa.